Senin, 30 Oktober 2017

Jeruk Kalamansi Produk Unggulan Provinsi Bengkulu


Bengkulu adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera. Dengan wilayah administratif terdiri dari 9 kabupaten, 1 kota, 127 kecamatan, 1.524 kelurahan/desa. Dengan luas wilayah 32.365,6 kilo meter persegi, terbagi atas wilayah darat dan laut merupakan wilayah yang sangat luas. Berdasarkan Perpres Nomor 78 tahun 2005 terdapat 7 pulau dalam provinsi Bengkulu sendiri yaitu Pulau Enggano, Pulau Satu, Pulau dua, Pulau Merbau, Pulau Bangka, Pulau tikus dan Pulu Mega. Sehingga Bengkulu memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor, antara lain yaitu perikanan & kelautan, pariwisata & budaya, perkebunan, pertambangan & energi serta pertanian tanaman pangan.

Dari potensi-potensi yang dimiliki provinsi Bengkulu terdapat 4 produk unggulan, yaitu:
  1. Jeruk Gerga. Jeruk Gerga adalah salah satu produk pangan unggulan Provinsi Bengkulu dan telah bersertifikat, bebas dari zat berbahaya. Jeruk Gerga memiliki bentuk yang berbeda dari jerus manis pada umunya. Kulitnya agak tebal, memiliki tekstur dan warna orange menyala seperti jeruk Mandarin. Jeruk yang banyak ditemukan di Kabupaten Lebong ini memiliki aroma dan rasa yang khas.
  2. Jeruk Kalamansi. Jeruk Kalamansi menjadi salah satu produk unggulan Provinsi Bengkulu karena tingginya daya jual dan cepatnya masa produksi buah. Jeruk Kalamansi memilki masa produksi buah yang terbilang cepat, yaitu enam bulan setelah masa tanam. Permulaan gerakan budidaya jeruk Kalamansi ini ditandai dengan pencanangan gerakan “Satu Desa Satu Produk” oleh Wakil Presiden Boediono pada tahun 2009. Plt Gubernur Bengkulu pada salah satu kesempatan secara khusus pernah meminta warga Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu untuk menanam Jeruk Kalamansi disepanjang depan rumah masing-masing, saat kelurahan tersebut diresmikan menjadu kampung digital Jeruk Kalamansi. Jeruk Kalamansi juga merupakan salah satu produk pangan unggulan Provinsi Bengkulu dan telah bersertifikat, bebas dari zat berbahaya.
  3. Pisang Curup. Pisang Curup adalah pisang yang banyak diproduksi di Kabupaten Rejang Lebong. Pisang sejenis pisang ambon ini banyak diminati pecinta pisang, karena memiliki rasa manis dan aroma yang khas. Pisang Curup salah satu produk pangan unggulan Provinsi Bengkulu yang telah bersertifikat, bebas dari zat berbahaya ini, umumnya banyak dijual di jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan dan banyak diminati luar daerah Bengkulu sebagai oleh-oleh.
  4. Udang Vaname. Provinsi Bengkulu memiliki wilayah kelautan dan perikanan yang potensial. Termasuk potensi budidaya udang vaname yang terletak di Bengkulu Tengah dan sebagian daerah lainnya. Meski pengembangan produk unggulan Udang Vaname belum tergarap dengan baik. Namun hal tersebut memiliki potensi yang sangat besar. Udang Vaname sebagai salah satu produk unggulan sektor maritim/perikanan Provinsi Bengkulu dari sisi kualitas tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya. Hanya saja persoalan distribusi dan perluasan pasar masih terbilang lemah. Termasuk pembangunan sentra-sentra produk Agro-Maritim serta terminal agribisnis. Jika kegiatan tambak udang diberdayakan dengan baik, maka industri pengolahan udang segar siap ekspor akan tumbuh di Bengkulu.

Dari 4 produk unggulan di atas saya akan mengulas salah satunya, yaitu jeruk kalamansi. Saya memilih produk ini karena satu jeruk sejuta manfaat. Diantaranya bisa sebagai penghilang bau amis untuk ikan. Bahkan bisa dimanfaatkan sebagai penghilang dan pencegah ketombe dan bau badan. Selain itu beberapa pedagang makanan atau rumah makan juga menggunakan jeruk Kalamansi sebagai bahan pembuat minuman jeruk. Jeruk Kalamansi ini sendiri rasanya asam dan berbau harum. Buah jeruk kalamansi memiliki kulit dengan permukaan halus dan berpori minyak, berwarna kuning, atau berwarna hijau kekuning-kuningan. Besarnya hanya berdiameter antara 3–4 cm.



Pemberdayaan jeruk kalamansi di Bengkulu dicanangkan sebagai produk unggulan di Bengkulu karena tingginya daya jual dan cepatnya masa produksi buah, yaitu enam bulan setelah masa tanam. Pada bulan Januari 2011, Jeruk kalamansi menjadi produk perdana dalam program "satu desa satu produk".Walikota Bengkulu, Ahmad Kanedi menyatakan bahwa dirinya telah mendistribusikan 7000 bibit dan menyediakan lahan seluas 7 hektar untuk perkebunan Jeruk kalamansi. Ia juga menyatakan kesiapannya mendukung program tersebut melalui APBD untuk mengembangkan program kerakyatan tersebut. Jeruk kalamansi diperkenalkan oleh Yayasan Baptis kurang lebih 15 tahun yang lalu dan sudah dikembangkan oleh Koperasi Kultura Kalamansi di daerah Bumi Ayu, Kelurahan Surabaya dan daerah Air Sebakul. Saat ini, setidaknya sudah ada lima industri pembuat sirup kalamansi di Bengkulu dengan merek masing-masing.


Nah ini dia produk jadi sirup kalamansi, jadi sudah tidak diragukan lagi produk unggulan provinsi Bengkulu yang satu ini. Belum ke Bengkulu kalo tidak bawa pulang jeruk kalamansi, di Bengkulu bisa ditemui di daerah sekitar rumah Bung Karno. 

Tulisan ini untuk menjawab tantangan dari program dan produk unggulan Bengkulu dan blogger bengkulu.
Load disqus comments

0 komentar