Selasa, 31 Oktober 2017

KKN Beban Yang Menyenangkan

KKN 79 Kelompok 93
Hallo sahabat Carlo, apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Kali ini saya mau cerita pengalaman pribadi nih, cerita jaman muda dulu ketika KKN, hihi. Sudah pada tau KKN kan? Itu loh Kuliah Kerja Nikah. Eh salah maksudnya Kisah-Kisah Nyata. Eh bukan juga ya? Hihi... bercanda kok, yang bener adalah Kuliah Kerja Nyata. Kuliah Kerja Nyata atau lebih sering disingkat KKN adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. KKN merupakan kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Keliling Desa
Bagi yang udah pernah KKN tentu tau dong serunya KKN gimana? Tapi jangan terlalu berharap banyak ya, karena dalam KKN kita belajar banyak hal. Karena selain harus bersosialisasi dengan masyarakat kita juga harus bisa memahami berbagai karakter teman satu kelompok. Karena tidak semua orang suka diperlakukan sebagaimana kemauan kita, kita harus bisa memahai satu persatu karakter mereka agar kelompok selalu solid dan kompak. Jika kelompok sudah bercerai berai maka jangan berharap KKN kamu bisa berlangsung seperti yang kamu harapkan.
Bersilaturahmi ke rumah warga
Ketika KKN kita benar-benar dituntut akan kedewasaan diri dalam bersikap, bertindak dan bertingkah laku. Karena kita akan membawa  nama baik almamater. Jika kita tidak bertindak selayaknya mahasiswa bukan nama kita yang buruk dimata masyarakat, melaikan nama almamater yang kita kenakan. Tidak susah kok, kita hanya perlu sedikit menahan kebiasaan buruk yang kita miliki dan kita sadari. Tidak lama, mungkin sekitar 2 bulan lamanya, nah nanti dengan sendirinya kebiasaan buruk kamu bisa hilang dengan sendirinya. Pengalaman pribadi kalo ini, salah satu manfaat yang saya dapat dari KKN, hihi.
Air terjun Sengkuang
Ini dia salah satu kegiatan anak KKN yang gak ada dalam proker atau program kerja, yaitu ngebolang alias cari tempat wisata terdekat dari wilayah KKN. Bisa bersama teman-teman satu kelompok atau pun bersama warga desa. Belum lengkap rasanya kalo KKN gak ada dokumentasi jalan-jalannya, bener gak sih? hihi.
Sumber air panas
Nih spot lain yang ada disekitar desa kami, yaitu terdapat sumber air panas. Aneh sih menurut saya, sumber air panas tersebut berada di tengah persawahan warga dan jauh dari gunung api. Sebenarnya ini bisa dijadikan tempat wisata sumber air panas yang bagus, namun sayangnya belum mendapat perhatian oleh pemerintah setempat.
Gotong royong pembuatan Gapura
Di desa kekuatan kekeluargaan masih sangat kental, hampir semua pekerjaan bisa dikerjakan secara bersamaan dengan bergotong royong. Salah satunya ialah membuat gapura atau batas desa, kami memberikan fasilitas dan warga menyumbangkan tenaga, tak terasa gapura besar nan gagah pun kami selesaikan bersama. Selain pembuatan gapura kami juga bergotong royong renovasi masjid, perbaikan pagar, kebersihan selokan dan masih banyak lainnya.
Panjat Pinang
Gambar diatas rasanya sudah menjelaskan semuanya. Ini adalah salah satu kegiatan dari perayaan kemeriahan Hari Ulang Tahun Negara Republik Indonesia (HUT RI). Negara kita tercinta, kegiatan ini rasanya sudah menjadi keharusan disetiap kegiatan perayaan HUT RI hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Turnament Futsal
Selain kegiatan panjat pinang, turnament futsal juga salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam perayaan HUT RI. Meskipun dengan sarana dan pra sarana seadanya, namun tak mengurangi antusias warga untuk mengikutinya, kami anak KKN pun disertakan mengikuti kegiatan tersebut.


Terima Kasih
Banyak lagi pengalaman dan keseruan dari kegiatan KKN ini yang belum tersampaikan. Intinya nikmati aja setiap proses yang ada, jalani apa adanya, jadilah diri sendiri. Udah dulu ya sahabat Carlo, sampai jumpa lagi. Terima Kasih.


Tulisan ini untuk menjawab tantangan menulis dari kegiatan #BimtekBlogDiskominfotikBKL 


Read more

Senin, 30 Oktober 2017

Jeruk Kalamansi Produk Unggulan Provinsi Bengkulu


Bengkulu adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera. Dengan wilayah administratif terdiri dari 9 kabupaten, 1 kota, 127 kecamatan, 1.524 kelurahan/desa. Dengan luas wilayah 32.365,6 kilo meter persegi, terbagi atas wilayah darat dan laut merupakan wilayah yang sangat luas. Berdasarkan Perpres Nomor 78 tahun 2005 terdapat 7 pulau dalam provinsi Bengkulu sendiri yaitu Pulau Enggano, Pulau Satu, Pulau dua, Pulau Merbau, Pulau Bangka, Pulau tikus dan Pulu Mega. Sehingga Bengkulu memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor, antara lain yaitu perikanan & kelautan, pariwisata & budaya, perkebunan, pertambangan & energi serta pertanian tanaman pangan.

Dari potensi-potensi yang dimiliki provinsi Bengkulu terdapat 4 produk unggulan, yaitu:
  1. Jeruk Gerga. Jeruk Gerga adalah salah satu produk pangan unggulan Provinsi Bengkulu dan telah bersertifikat, bebas dari zat berbahaya. Jeruk Gerga memiliki bentuk yang berbeda dari jerus manis pada umunya. Kulitnya agak tebal, memiliki tekstur dan warna orange menyala seperti jeruk Mandarin. Jeruk yang banyak ditemukan di Kabupaten Lebong ini memiliki aroma dan rasa yang khas.
  2. Jeruk Kalamansi. Jeruk Kalamansi menjadi salah satu produk unggulan Provinsi Bengkulu karena tingginya daya jual dan cepatnya masa produksi buah. Jeruk Kalamansi memilki masa produksi buah yang terbilang cepat, yaitu enam bulan setelah masa tanam. Permulaan gerakan budidaya jeruk Kalamansi ini ditandai dengan pencanangan gerakan “Satu Desa Satu Produk” oleh Wakil Presiden Boediono pada tahun 2009. Plt Gubernur Bengkulu pada salah satu kesempatan secara khusus pernah meminta warga Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu untuk menanam Jeruk Kalamansi disepanjang depan rumah masing-masing, saat kelurahan tersebut diresmikan menjadu kampung digital Jeruk Kalamansi. Jeruk Kalamansi juga merupakan salah satu produk pangan unggulan Provinsi Bengkulu dan telah bersertifikat, bebas dari zat berbahaya.
  3. Pisang Curup. Pisang Curup adalah pisang yang banyak diproduksi di Kabupaten Rejang Lebong. Pisang sejenis pisang ambon ini banyak diminati pecinta pisang, karena memiliki rasa manis dan aroma yang khas. Pisang Curup salah satu produk pangan unggulan Provinsi Bengkulu yang telah bersertifikat, bebas dari zat berbahaya ini, umumnya banyak dijual di jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan dan banyak diminati luar daerah Bengkulu sebagai oleh-oleh.
  4. Udang Vaname. Provinsi Bengkulu memiliki wilayah kelautan dan perikanan yang potensial. Termasuk potensi budidaya udang vaname yang terletak di Bengkulu Tengah dan sebagian daerah lainnya. Meski pengembangan produk unggulan Udang Vaname belum tergarap dengan baik. Namun hal tersebut memiliki potensi yang sangat besar. Udang Vaname sebagai salah satu produk unggulan sektor maritim/perikanan Provinsi Bengkulu dari sisi kualitas tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya. Hanya saja persoalan distribusi dan perluasan pasar masih terbilang lemah. Termasuk pembangunan sentra-sentra produk Agro-Maritim serta terminal agribisnis. Jika kegiatan tambak udang diberdayakan dengan baik, maka industri pengolahan udang segar siap ekspor akan tumbuh di Bengkulu.

Dari 4 produk unggulan di atas saya akan mengulas salah satunya, yaitu jeruk kalamansi. Saya memilih produk ini karena satu jeruk sejuta manfaat. Diantaranya bisa sebagai penghilang bau amis untuk ikan. Bahkan bisa dimanfaatkan sebagai penghilang dan pencegah ketombe dan bau badan. Selain itu beberapa pedagang makanan atau rumah makan juga menggunakan jeruk Kalamansi sebagai bahan pembuat minuman jeruk. Jeruk Kalamansi ini sendiri rasanya asam dan berbau harum. Buah jeruk kalamansi memiliki kulit dengan permukaan halus dan berpori minyak, berwarna kuning, atau berwarna hijau kekuning-kuningan. Besarnya hanya berdiameter antara 3–4 cm.



Pemberdayaan jeruk kalamansi di Bengkulu dicanangkan sebagai produk unggulan di Bengkulu karena tingginya daya jual dan cepatnya masa produksi buah, yaitu enam bulan setelah masa tanam. Pada bulan Januari 2011, Jeruk kalamansi menjadi produk perdana dalam program "satu desa satu produk".Walikota Bengkulu, Ahmad Kanedi menyatakan bahwa dirinya telah mendistribusikan 7000 bibit dan menyediakan lahan seluas 7 hektar untuk perkebunan Jeruk kalamansi. Ia juga menyatakan kesiapannya mendukung program tersebut melalui APBD untuk mengembangkan program kerakyatan tersebut. Jeruk kalamansi diperkenalkan oleh Yayasan Baptis kurang lebih 15 tahun yang lalu dan sudah dikembangkan oleh Koperasi Kultura Kalamansi di daerah Bumi Ayu, Kelurahan Surabaya dan daerah Air Sebakul. Saat ini, setidaknya sudah ada lima industri pembuat sirup kalamansi di Bengkulu dengan merek masing-masing.


Nah ini dia produk jadi sirup kalamansi, jadi sudah tidak diragukan lagi produk unggulan provinsi Bengkulu yang satu ini. Belum ke Bengkulu kalo tidak bawa pulang jeruk kalamansi, di Bengkulu bisa ditemui di daerah sekitar rumah Bung Karno. 

Tulisan ini untuk menjawab tantangan dari program dan produk unggulan Bengkulu dan blogger bengkulu.
Read more